Petani Milenial Siap Dukung Peningkatan Ekspor Melalui Penyusunan KKNI Hortikultura
By Admin
nusakini.com - Peningkatan produksi komoditas utama sebanyak 7% per tahun dilakukan melalui gerakan tiga kali ekspor (GraTIEks) hingga tahun 2024 menjadi target Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) termasuk salah satunya komoditas hortikultura. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing sumberdaya manusia (SDM) dalam mendukung pencapain target tersebut.
Dengan menggandeng petani milenial, balai pelatihan, lembaga pendidikan, dan dunia usaha/ dunia industri, BPPSDMP bersama Ditjen Hortikultura menyusun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang Hortikultura berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Hortikultura yang telah tersusun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Bustanul Arifin Caya saat memberikan arahan pada kegiatan Penyusunan KKNI bidang Hortikultura di Serpong, Banten (05/03/2020).
Penyusunan Rancangan KKNI bidang hortikultura ini akan dihasilkan KKNI Tanaman Sayuran, KKNI Tanaman Buah, KKNI Tanaman Hias dan KKNI Tanaman Obat Rimpang dengan kualifikasi jabatan yang dibutuhkan oleh dunia usaha/dunia industri, lanjut Bustanul
“Pada posisi strategis tersebut, SKKNI dan KKNI ini selanjutnya dapat digunakan oleh institusi pendidikan dan pelatihan sebagai acuan dalam pengembangan program dan kurikulum serta dunia usaha/ dunia industri sebagai dasar kompetensi rekruitmen SDM. Begitu pula ketika dunia usaha/ dunia industri membutuhkan legal formal pengakuan kompetensi seseorang akan profesi atau jabatan tertentu SKKNI dan KKNI ini juga sebagai standar penyusunan skema sertifikasi kompetensi oleh lembaga sertifikasi profesi,” kata Bustanul.
Lebih lanjut Bustanul mengatakan, kedepan, diharapkan standardisasi kompetensi SDM dalam bidang Hortikultura dapat bermanfaat bagi pembangunan pertanian dan mampu melahirkan SDM kompeten dalam mendukung kualitas produksi hasil hortikultura yang mendukung peningkatan ekspor komoditas hortikultura.
Pada kesempatan yang sama hadir juga duta petani milenial Sandi Okta dan Rachmad Yogi untuk berperan dalam menyusun KKNI Bidang Hortikultura. Sandi mengatakan, KKNI ini sangat penting dan dibutuhkan oleh dunia usaha/ dunia industri ketika merekruit tenaga kerja pada jabatan yang dibutuhkan khususnya bagi kami di bidang hortikultura. Sedangkan Rachmad Yogi yang juga merangkap Ketua P4S Yoganik dan Asesor Kompetensi mengatakan, adanya KKNI ini akan mendukung sinkronisasi antara kurikulum pelatihan dengan skema sertifikasi untuk uji kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan.
“Kami bangga bisa ikut menyusun KKNI Hortikultura sebagai salah satu jembatan untuk menghasilkan petani pengusaha milenial yang maju, mandiri, dan modern”, ujar keduanya serempak. (cha)